Saat kalian membaca tulisan ini saya pastikan bahwa saya mengetiknya. Dan pada saat saya mengetik Saya sedang berpikir, Apa yang sebenarnya ingin saya tulis? apa yang sebenarnya ingin saya sampaikan kepada dunia?. Mungkin terlalu muluk-muluk jika saya berfikir bawah orang yang membaca tulisan ini orang dari berbagai macam dunia. Tetapi siapa pun anda yang membaca tulisan saya ini, saya memberitahu anda. Selamat membaca selamat datang di persimpangan hidup saya.
Di saat saya menulis halaman ini saya ingat saya pernah berada
disuatu tempat di dalam pikiran saya dimana saya tidak tahu apa yang harus saya
lakukan. Pernahkah anda merasa seperti itu? Pernahkah anda merasa bahwa Anda
bimbang? Tidak tahu apa yang ini anda lakukan?.
Beberapa bulan lalu saya menginjak umur 22. Di umur ini saya berfikir Apa yang
sebenarnya sudah saya capai ? Apa yang bisa saya banggakan di umur saya yang ke
22 tahun in?. Pertanyaan itu menggaung di pikiran saya menggema di semua sudut
otak saya dan menyisahkan jawaban yang tak menentu.
Sudahkah saya berdiri di kaki saya sendiri? Sudahkah saya mampu
berdiri tanpa bantuan orang tua saya? Sudahkah saya memenuhi hasrat yang saya
inginkan dalam hidup? sudahkah itu terpenuhi? Saya terus mencari jawaban itu .
Hari ini saya ingin membagikan kegelisahan ini kepada Anda siapapun yang baca
tulisan saya mungkin anda juga mengalami atau Sempat berpikir hal yang sama
seperti saya. Mungkin Kebimbangan Menghampiri hudup Anda? mungkin anda juga
belum tahu apakah anda sudah mendapatkan apa yang anda mau? Apakah anda sudah Tujuan
Anda Hidup?.
Apa yang sebenarnya ingin saya dapatkan
dalam hidup saya sekarang? Cinta Sejati? Serasa belum. Kisah asmara saya pun
baru saja Kandas. Jangankan berbicara tentang cinta sejati, untuk menemukan
cinta yang baru dan siap kembali sakit hati saja rasanya belum siap. Lalu
apakah karir yang saya inginkan? Jabatan di sebuah perusahaan?. Rasanya Bukan Juga. Saat ini saya menjadi
karyawati di sebuah perusahaan swasta. Saya tidak yakin memiliki jabatan di
sebuah perusahaan merupakan Keinginan saya saat ini. Ingin punya usaha sendiri?
tentu saja saya mau saya juga ingin Saya mau menciptakan bisnis saya sendiri. Membuat
lapangan kerja dengan bidang yang saya sukai. Tapi sudah siapkah rencana itu?
sudah sampai di mana rencananya? Sudah berjalan? belum. Bagaimana dengan
cita-cita?. Cita-cita bisa berkuliah di negara Ratu Elizabeth. Kenapa negara
itu sangat menarik perhatian saya? apalagi sebuah kota yang bernama London. saya
selalu bermimpi untuk bisa belajar di tempat itu meski hanya sementara waktu.
Sudah di mana posisi saya untuk mencapai cita-cita atau mimpi itu? Sebagian
sisi dari diri saya menjawab dengan penuh pembelaan “Ya.. Masih Dalam Proses”
sampai kapan? entahlah saya juga tidak tahu.
Saya berada disatu persimpangan dimana Saya harus memilih jalan mana
yang ingin saya ambil terlebih dahulu cinta? Edukasi? atau karir? Hasrat?. Saya
pasti ingin mengalami semuanya. hanya saja yang mana yang akan ambil terlebih
dulu. Semakin lama saya memilih semakin lama saya mendapatkan semua itu. Saya
terlalu nyaman di persimpangan itu hingga rasanya kaki saya sulit untuk
melangkah. Saya Justru malah membuat kenyamanan saya sendiri di persimpangan
itu. saya menikmati berada di persimpangan itu. Sulit mengatakan Bagaimana bisa
menikmati berada di persimpangan itu? tapi saya tahu ini bukanlah hal yang baik.
Saya tidak boleh merasa nyaman ada di persimpangan itu. Seharusnya saya telah
mengambil langkah. Saya sadar ada yang salah dalam diri saya. Saya merenung,
saya berfikir dan Saya berusaha untuk berkomunikasi dengan diri saya sendiri.
Saya mencari apa yang sebenarnya ingin saya capai sekarang apa yang menjadi
kepuasan dalam diri saya sekarang?. Saya pernah membaca sebuah buku filsafat
dimana ada perumpamaan yang berkata “Jadilah
kutu yang mencoba merangkak naik dari bulu kelinci yang keluar dari topi sang
pesulap. Cobalah kita berusaha untuk menatap Mata Sang Pesulap sehingga kita
tahu mengapa kita ada? apa tujuan kita hidup? dan mengapa?. Jangan menjadi kutu
yang nyaman dengan kehangatan bulu kelinci sehingga kita enggan untuk menatap
Mata Sang pesulap.”
Saya berfikir hari demi hari, bertanya pada diri saya sendiri,
merenungkan semua yang terjadi dan akan terjadi.Saya memang tidak pernah tahu
apa yang akan terjadi di depan sana. tapi saya sebagai manusia tentunya punya
harapan yang akan terjadi di depan saya nanti. Oleh sebab itu, saya harus
melangkah saya tidak bisa berlama-lama ada di persimpangan tapi saya tidak menyesal
berada di persimpangan ini. Persimpangan membuat saya bisa melihat bagaimana
sebenarnya orang-orang di sekitar saya juga berada di persimpangan dalam
hidupnya. Bagaimana orang-orang di sekitar saya juga mengalami kebimbangan
dalam hidupnya.Tapi mereka terlalu enggan untuk melangkah dari situ. Mereka berpikir
bahwa dia atau Mereka ingin bergerak seperti air dalam hidup ini. Akan terus
meluncur akan terus mengikuti arus menuju sebuah Muara hingga akhirnya di
pertemukan di sebuah laut. Mereka berkata pada saya, mereka tidak nyaman dengan
apa yang mereka lakukan sekarang tapi mereka tidak ingin melakukan perubahan. Saya
pun pernah merasakan itu,saya merasakan zona nyaman di persimpangan yang
membuat kita lupa bahwa sebenarnya kita ada di persimpangan. Sangat
membingungkan bukan? Tentu, sangat membingungkan.
Tapi para pembaca tidak perlu khawatir, kini saya tahu apa yang saya
ingin ambil, apa yang ingin saya dapatkan untuk saat ini. Saya sudah tahu apa
yang ingin saya dapatkan dalam Hidup. Tetapi, saya tidak akan membagikannya disini.
Hanya saja saya harus berlatih lebih Fokus,
sehingga tidak terdistraksi oleh hal-hal yang “Semu Menggoda”. Biarlah
saya menyimpannya untuk diri saya sendiri. mungkin di sini para pembaca juga
harus bertanya pada diri sendiri. apa yang ingin anda ambil? apa yang ingin
anda dapatkan? dan Apa tujuan hidup anda? Bagi Anda yang sudah mengetahui itu semua.
beruntunglah Anda. Namun, jangan berpuas diri!. Anda akan Sampai pada suatu persimpangan
yang lain lagi di kemudian Hari. Karena persimpangan itu akan datang silih
berganti sampai kita hilang dari dunia ini.
Terimkasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar